Konsep
tentang Locus of control (pusat kendali) pertama kali
dikemukakan oleh Rotter (1966), seorang ahli teori pembelajaran sosial. Locus
of control merupakan salah satu variabel kepribadian, yang
didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol
nasib sendiri (Kreitner dan Kinicki, 2005). Locus Of Control adalah sebagai tingkat dimana individu
yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. Internal adalah
individu yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apa-apa pun
yang terjadi pada diri mereka, sedangkan eksternal adalah individu yang
yakin bahwa apapun yang terjadi pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar
seperti keberuntungan dan kesempatan.
Contoh
sederhananya adalah seorang karyawan dalam memandang karirnya di sebuah
perusahaan. Jika ia memiliki internal
locus of control maka dia akan menyatakan kegagalannya meraih suatu jabatan
lebih dikarenakan dirinya sendiri, sementara karyawan yang memiliki eksternal locus of control akan
menyalahkan keadaan seperti kurang beruntung, bos yang kurang adil, dst.
Locus of Control
merupakan sesuatu yang dipelajari dan bukan merupakan sifat bawaan, oleh karena
itu pengaruh orang tua sangat berperan dalam pembentukannya. Berkenaan dengan
hal ini maka Locus of Control berkaitan dengan perkembangan sosiabilitas
seseorang sejak masa kanak-kanak (Schell & Hall, 1983).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar